(Vibiznews-Index) – Perdagangan saham di bursa Wall Street-Amerika sebagian besar ditutup lebih rendah pada akhir sesi Jumat dinihari WIB (10/7/2020). Terpantau indeks utama yang melemah Dow Jones dan S&P500, sedangkan Nasdaq masih kuat bahkan mendaki terus ke puncak rekor tinggi barunya.
Tekanan jual saham di bursa Amerika terjadi karena lonjakan yang tak henti-hentinya dalam kasus-kasus coronavirus di seluruh Amerika yang meningkatkan kekhawatiran akan diberlakukannya lockdown di beberapa negara bagian. Sehingga akan melemahkan prospek untuk pemulihan ekonomi yang cepat.
Indeks komposit Nasdaq melonjak 55,25 poin atau 0,53 persen menjadi 10.547,75, rekor penutupan tertinggi. Indeks Dow Jones turun 361,19 poin atau 1,39 persen menjadi mantap pada 15.706,09, sementara indeks S&P 500 turun 17,89 poin atau 0,56% menjadi 3.152,05.
Kekhawatiran tentang infeksi coronavirus di negara itu naik setelah lebih dari 60.000 kasus Covid-19 baru dilaporkan pada hari Rabu, peningkatan terbesar yang pernah dilaporkan oleh suatu negara dalam satu hari.
Dari sisi data ekonomi yang dirilis , Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan penurunan yang lebih besar dari yang diperkirakan dalam klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran. Klaim pengangguran awal turun menjadi 1,314 juta, penurunan 99.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya di 1,413 juta.
Melihat pergerakan saham-saham besar, saham-saham yang menjadi top loosers seperti saham Exxon Mobil, Chevron, General Electric dan Boeing yang anjlok 3,6% sampai 4,4%. Sedangkan untuk saham yang bergerak kuat seperti saham Saham Walmart melonjak 2,6%.
Untuk saham yang bergabung di Nasdaq yang menyumbang kekuatan seperti saham Cisco Systems (CSCO) naik hampir 2%, saham Amazon naik 3,3%, saham Nividia menguat 2,87%, saham Dollar Tree menguat 1,67% dan saham Cisco Systems naik 1,7%.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
