(Vibiznews – Indeks) – Mengakhiri perdagangan saham pekan ini, bursa Jepang menutup perdagangan sesi Jumat (10/7/2020) dengan pelemahan indeks harga saham cukup dalam. Indeks Nikkei anjlok 1% lebih hingga terjun ke posisi terendah dalam sepekan, dan sepanjang minggu ini indeks rebound sekitar 1%.
Anjloknya harga saham di bursa Jepang karena lonjakan kasus baru COVID-19 di Jepang dan seluruh dunia yang memicu kekhawatiran bahwa jalan menuju pemulihan ekonomi dapat terhambat. Secara global, 227.000 kasus baru dilaporkan pada hari Kamis, dengan kasus baru di Jepang hari ini bertambah 243 kasus.
Lebih dari 60.500 kasus baru infeksi COVID-19 dilaporkan di seluruh Amerika Serikat pada hari Kamis, rekor penghitungan satu hari terbesar, yang dapat memicu kekhawatiran diberlakukannya kembali lockdown. Dari sisi laporan ekonomi yang masuk hari ini, indeks harga produsen (PPI) di Jepang turun 1,6% YoY di bulan Juni, kurang dari konsensus pasar yang turun 1,9%.
Indeks Nikkei ditutup anjlok 238,48 poin atau 1,06% lebih rendah ke posisi 22290,81, posisi terendah sejak 2 Juli. Sementara itu indeks Topix turun 1,42% ke posisi 1.535,20, penutupan terendah sejak 15 Juni. Namun untuk indeks Nikkei berjangka bulan September 2020 kini sedang bergerak positif dengan naik 20 poin atau 0,09% ke posisi 22.310.
Untuk pergerakan indeks Nikkei secara mingguan, pekan ini alami penguatan dari pergerakan pekan sebelumnya yang lemah. Indeks Nikkei alami kenaikan 0,34% dari posisi pelemahan 1,11% pekan lalu.
Melihat pergerakan saham-saham kapital besar, saham Fast Retailing Co tergelincir 3,34% setelah pemilik Uniqlo tersebut menurunkan prospek tahunannya karena penutupan toko pasca pandemic dan turunnya belanja konsumen. Namun tekanan jual Nikkei ditahan oleh rally saham teknologi seperti saham SoftBank Group Corp naik 1,56%, kemudian disusul Casio Computer Co menguat 2,68% dan saham Sony Corp naik 2,7%.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
