(Vibiznews – Indeks) – Telah terjadi aksi profit taking pada perdagangan saham di bursa Korea Selatan hari Selasa (14/7/2020) sehingga membuat indeks Kospi akhir sesi turun dari posisi tertinggi sepekan yang dicapai sebelumnya. Tekanan jual saham di Kospi dibayangi oleh peningkatan kasus baru harian terinfeksi covid-19.
Sentimen pesimistis investor selama perdagangan Asia karena menimbang pembukaan kembali bertahap ekonomi global terhadap laju percepatan infeksi virus corona harian. Dimana Korea Selatan melaporkan 62 kasus baru pada hari Senin, sementara 58.100 kasus dilaporkan di Amerika Serikat dengan California bergerak untuk menutup semua kegiatan ekonomi di seluruh negara bagian.
Dari laporan data ekonomi yang terbiy, Indeks Ketidakpastian Kebijakan Ekonomi, yang mengukur ketidakpastian ekonomi negara-negara, membukukan angka tertinggi untuk Korea Selatan sejak Agustus 2019, yang mencerminkan peningkatan yang stabil dalam tingkat infeksi virus korona.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) ditutup turun 2,45 poin atau 0,11% lebih rendah ke posisi 2.193,61 setelah melonjak 1,67% di sesi sebelumnya. Demikian untuk indeks Kospi200 berjangka melemah 0,21 poin atau 0,07% ke posisi 289.63, setelah sempat turun ke posisi rendah di 286.89 dan naik ke posisi tertinggi 289.63.
Untuk saham-saham kapital besar terpantau di Kospi mixed dengan saham unggulan masih mampu bergerak kuat di zona positif seperti saham Samsung Electronics dan Samsung Biologics yang naik 0,75 persen dan 0,68 persen masing-masing. Saham besar yang masuk zona merah seperti saham LG Chem turun 2,38 persen , saham raksasa internet Naver kehilangan 3,07 persen, saham Kakao turun 2,56 persen dan saham pembuat chip No. 2 SK hynix turun 0,12 persen.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



