(Vibiznews – Economy & Business) Bank Sentral Eropa memilih untuk mempertahankan suku bunganya dan program stimulus coronavirus darurat tidak berubah pada hari Kamis (16/07).
ECB diperkirakan akan melanjutkan dengan program stimulus besar-besaran yang diumumkan pada bulan Maret untuk mengurangi guncangan ekonomi dari pandemi. Bulan lalu, ia memperluas Pandemic Emergency Purchase Program (PEPP) sebesar 600 miliar euro, menjadikan ukuran program stimulus menjadi 1,35 triliun euro ($ 1,54 triliun) untuk disediakan hingga Juni 2021, atau sampai bank yakin krisis telah berakhir.
Dalam pernyataan yang menyertai keputusan Kamis, bank sentral mengatakan pembelian aset di bawah PEPP akan terus dilakukan secara fleksibel dari waktu ke waktu, lintas kelas aset dan yurisdiksi. Tingkat bunga pada operasi refinancing utamanya adalah 0%, dan tingkat bunga pada fasilitas pinjaman marjinal dan fasilitas deposito masing-masing tetap pada 0,25% dan -0,50%.
ECB memperkirakan suku bunga akan tetap pada level saat ini atau lebih rendah sampai telah melihat prospek inflasi menyatu dengan kuat ke tingkat yang cukup dekat, tetapi di bawah 2% dalam cakrawala proyeksi, dan konvergensi seperti itu telah secara konsisten tercermin dalam dasar dinamika inflasi.
Proyeksi ekonomi terbaru dari ECB menunjukkan kontraksi -8,7% dalam PDB (produk domestik bruto) untuk zona euro tahun ini. Namun, IMF telah memperingatkan bahwa kawasan itu dapat menyusut sebanyak =10,2% pada tahun 2020.
Data ekonomi baru-baru ini telah menunjukkan rebound dalam kegiatan ekonomi, yang bertepatan dengan banyak negara Eropa mengangkat beberapa langkah penguncian mereka. Namun, dua anggota ECB telah memperingatkan tentang kecepatan pemulihan ekonomi.
Kepala Ekonom ECB Philip Lane memperingatkan dalam sebuah pidato bulan lalu bahwa permintaan yang lemah, dilanjutkan dengan kendala pasokan dan pembatasan jarak sosial yang sedang berlangsung menghambat normalisasi kegiatan ekonomi.
Sementara itu, Klaas Knot, gubernur bank sentral Belanda, mengatakan sebagai bagian dari forum online pada bulan Juni bahwa kegiatan ekonomi hanya akan mendekati level pra-Corona 2019 pada akhir cakrawala proyeksi mereka pada akhir tahun 2022.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting