(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY yang sempat bergerak terpangkas di sesi Amerika dan berakhir bearish beberapa saat lalu, dipicu oleh suramnya sentimen pasar merespon peningkatan kasus baru covid-19, permasalahan AS dan China serta anggaran stimulus AS yang masih tertahan di DPR AS.
Yen mendapat kekuatan safe haven melebihi dolar AS oleh karena rilis data ekonomi yang mengecewakan dari negara Amerika seperti rilis data klaim pengangguran yang kembali meningkat setelah 16 minggu turun terus. Kemudian data CB leading index juga menunjukkan indeks ekonomi AS turun dari periode sebelumnya.
Tekanan bagi dolar AS akan berlanjut dengan penutupan bursa saham AS yang melemah cukup signifikan dan juga posisi imbal hasil obligasi pemerintah AS yang ditutup anjlok 2,4%. Selain itu kasus baru covid-19 di Amerika juga bertambah 67170 dengan angka kematian melebihi 1300 jiwa.
Dari sisi laporan ekonomi, pada hari ini akan banyak dirilis data PMI manufaktur dan service negara-negara utama di Asia, Eropa dan juga Amerika Serikat. Keseluruhan data tersebut diperkirakan menunjukkan data yang optimis.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak lemah, awal sesi akan turun menuju posisi 106.55 dan jika tembus lanjut ke posisi S2 hingga S3. Namun jika terjadi koreksi berusaha mendaki ke posisi 107.00 dan jika tembus naik ke posisi R1 hingga R3.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 107.66 | 107.44 | 107.15 | 106.92 | 106.63 | 106.40 | 106.11 |
| Buy Avg | 107.00 | Sell Avg | 106.65 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
