(Vibiznews – Forex) – Pergerakan dolar AS di pasar forex sesi Eropa hari Selasa (28/7/2020) rebound secara indeks dan terhadap banyak rival utamanya. Indeks dolar bangkit dari posisi terendah 2 tahun yang dicapai sesi sebelumnya. Penguatan dolar mendapat support dari posisi imbal hasil obligasi AS yang menunjukkan pergerakan positif hari ketiga berturut.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya, terpantau bergerak kuat ke posisi 93,75 atau sedang menguat 0,18 persen dari penutupan sebelumnya setelah dibuka pada posisi 93.63 dan sempat anjlok ke posisi 93.45.
Sentimen positif investor yang mengangkat dolar AS yaitu harapan disetujuinya paket stimulus tambahan besar senilai US$ 1 triliun yang dianggarkan pemerintah Trump untuk ekonomi yang terdampak pandemi oleh parlemen AS. Selain itu juga terangkat oleh perkembangan virus covid-19 memasuki uji klinis akhir yang dikembangkan oleh National Institutes of Health and Moderna Inc. Selain itu juga investor menunggu hasil pertemuan dua hari komite kebijakan The Fed – FOMC.
Kurs Euro diperdagangkan sekitar 1,1732 atau bergerak lemah sekitar 0,25% dalam pair EURUSD setelah perdagangan sebelumnya berada di posisi tertinggi 1,5 tahun oleh pelemahan dolar AS dan juga harapan dari paket bantuan coronavirus besar yang disepakati oleh para pemimpin Uni Eropa minggu lalu.
Pound Inggris sedang turun 0,07% ke posisi 1,2871 pada pair GBPUSD setelah sesi sebelumnya berada di posisi tertinggi 4,5 bulan. Pair tertekan kurangnya perkembangan negosiasi Brexit selanjutnya setelah putaran terakhir perundingan EU-UK menyimpulkan perjanjian dengan London tidak mungkin dilanjutkan lagi.
Untuk pergerakan indeks dolar selanjutnya secara teknikal, menurut analyst Vibiz Research Center indeks dolar diperkirakan akan naik ke posisi 94.10 – 94.80. Namun jika terjadi koreksi dapat turun kembali ke posisi 93.40 – 92.80.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group