(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY kembali tertekan oleh masih lemahnya sentimen investor terhadap aset resiko yang menguntungkan perdagangan safe haven di tengah reboundnya indeks dolar. Tekanan pada aset resiko terlihat pada anjloknya perdagangan saham bursa Wall Street dan posisi imbal hasil obligasi AS yang turun hingga 2,23%.
Ketidakpastian seputar peningkatan laju kasus baru coronavirus dan juga paket stimulus $ 1 triliun yang diluncurkan oleh Senat dari Partai Republik juga membebani sentimen pasar. Dan investor masih memilih safe haven yen dikarenakan sentimen diatas serta laporan ari Conference Board yang menunjukkan indeks kepercayaan konsumen memburuk lebih dari yang diperkirakan.
Untuk pergerakan selanjutnya dari sisi laporan ekonomi, dari Jepang tidak ada rilis yang pengaruhi pasar. Namun pada sesi Amerika akan dirilis data pending home sales sebelum pengumuman hasil pertemuan Komite Kebijakan The Fed (FOMC).
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak lemah, awal sesi akan turun menuju posisi 104.90 dan jika tembus lanjut ke posisi S1 hingga S3. Namun jika terjadi koreksi berusaha mendaki ke posisi 105.25 dan jika tembus naik ke posisi R1 hingga R3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
106.25 | 105.96 | 105.52 | 105.23 | 104.80 | 104.50 | 104.06 |
Buy Avg | 105.35 | Sell Avg | 104.80 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting