(Vibiznews – Indeks) – Harga saham-saham di bursa Jepang kembali anjlok pada perdagangan hari Kamis (30/07/2020), dengan indeks Nikkei semakin turun ke kisaran terendah dalam 2 pekan lebih. Indeks Nikkei bearish 5 hari berturut sekalipun terdapat sentimen positif dari bursa saham Wall Street yang bergerak kuat.
Semakin melemahnya Nikkei karena kekhawatiran baru tentang meningkatnya kasus baru virus corona di Jepang melebihi optimisme investor tentang keputusan Federal Reserve AS. Juga dipicu oleh buruknya data retail sales Jepang, laporan kuartalan yang buruk dan pengumuman pengetatan protokol covid-19 di Tokyo.
Jepang menkonfirmasi kasus baru terinfeksi coronavirus mencapai rekor tertinggi di Jepang pada hari Rabu, dengan menambahkan 1.300 kasus yang menyumbang penambahan 289.100 kasus baru seluruh dunia. Kemudian Gubernur Tokyo berencana untuk mendesak jam operasi yang lebih pendek untuk restoran, toko dan tempat karaoke bulan depan.
Dari sisi laporan ekonomi harian, data perdagangan ritel Jepang turun 1,2% YoY di bulan Juni 2020, setelah merosot 12,5% pada bulan sebelumnya dan membukukan penurunan keempat bulan berturut-turut.
Indeks Nikkei ditutup anjlok 57,88 poin atau 0,26% lebih rendah ke posisi 2.233,23, posisi terendah sejak perdagangan 10 Juli. Demikian untuk indeks Topix turun 9,57 poin atau 0,62 persen ke posisi 1.539,47. Untuk indeks Nikkei berjangka bulan September 2020 kini sedang bergerak negatif dengan turun 150 poin atau 0,67% ke posisi 22.170.
Untuk saham yang melaporkan kuartalannya hari ini, saham ANA Holdings merosot 2,81% setelah perusahaan maskapai penerbangan tersebut melaporkan kerugian operasi triwulanan sebesar 159 miliar yen ($1,51 miliar) karena pandemi. Demikian saham Kao Corporation tergelincir 5,16% karena pembuat barang perlengkapan mandi tersebut memangkas proyeksi labanya untuk tahun ini hingga Maret 2021.
Demikian saha department store Isetan Mitsukoshi Holdings merosot 10,18% hingga mencapai rekor terendahnya setelah perusahaan membukukan kerugian kuartalan dan memperkirakan kerugian bersih 60 miliar yen untuk tahun fiskal berjalan.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting


