(Vibiznews-Forex) – Rally pair AUDUSD terus berlanjut hingga mengangkat tinggi posisinya ke tertinggi 15 bulan lebih, yang diperkuat oleh masih lemahnya dolar AS terhadap semu arival utamanya. Aussie bergerak kuat terhadap dolar AS meskipun terdapat sentimen negatif dari rilis data inflasi Australia yang kontraksi.
Indeks Harga konsumen (CPI) di Australia turun sebesar 0,3% tahun ke tahun di Q2 2020, dibandingkan dengan ekspektasi pasar dari penurunan 0,4% setelah kenaikan 2,2% di Q1-2020 yang menurun untuk pertama kalinya sejak Q3 1997.
Dolar AS terbebani oleh meningkatnya kasus baru terinfeksi virus corona di seluruh AS, dan juga komentar Federal Reserve bahwa suku bunga akan tetap pada level mendekati nol di tengah-tengah kesulitan ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi coronavirus.
Pair semakin melaju pada sesi Amerika merespon perdagangan bursa saham Amerika yang rebound kuat, dan juga kenaikan posisi imbal hasil obligasi AS yang sebelumnya anjlok sangat signifikan. Yield obligasi AS rebound dengan kenaikan 0,50% setelah sebelumnya -4,40%.
Untuk pergerakan selanjutnya, dari sisi laporan ekonomi pada sesi Asia terdapat data ekonomi dari Australia untuk data building aproval dan import prices yang sedikit pengaruhi pasar. Namun pada sesi Amerika akan dirilis data advanced PDB AS kuartal dua tahun ini yang diperkirakan kontraksi sangat jauh yang dapat menekan lanjut dolar AS.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD bullish, awal sesi akan retreat menuju posisi 0.7170, jika tembus akan turun terus ke S1 hingga S3. Namun jika lanjut bullish, naik ke posisi 0.71955 dan jika tembus akan mendaki ke R1 hingga R3.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 0.7253 | 0.7224 | 0.7205 | 0.7177 | 0.7158 | 0.7129 | 0.7110 |
| Buy Avg | 0.7210 | Sell Avg | 0.7160 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
