(Vibiznews-Forex) – Pair AUDUSD kembali menunjukkan pergerakan kuat ke posisi tertinggi 15 bulan yang baru setelah pada penutupan sesi Amerika posisi dolar AS kembali tertekan menuju posisi terendah sejak Mei 2018 secara indeks. Aussie bergerak kuat terhadap dolar AS meskipun terdapat sentimen negatif dari anjloknya harga komoditas dan rilis data impor Australia yang kontraksi.
Dolar AS terbebani oleh rekor penurunan dalam Produk Domestik Bruto AS pada kuartal kedua, kemudian ditambah bebannya dari laporan Departemen Tenaga Kerja AS yang menunjukkan peningkatan klaim pengangguran dalam pekan yang berakhir 25 Juli dengan kenaikan 12000 klaim. Selain itu juga imbal hasil obligasi AS anjlok hingga turun 6%.
Namun sebagai mata uang komoditas, aussie lolos dari tekanan anjloknya harga emas dan juga minyak mentah di bursa komoditas internasional pada akhir sesi AS yang anjlok 0,71% dan 0,53% masing-masing. Sebelumnya pair di sesi Asia mendapat hambatan dari laporan ekonomi Australia yang menunjukkan harga impor Australia turun 1,9% pada Q2-2020, penurunan tertajam sejak kuartal pertama 2016 sementara harga ekspor turun 2,4% periode yang sama.
Untuk pergerakan selanjutnya dari sisi laporan ekonomi, terdapat data yang dapat yang mempengaruhi sentimen pasar di sesi Asia yaitu data pengangguran dan produksi industri Jepang serta dari China akan dirilis data manufacturing PMI. Kemudian di sesi Amerika terdapat rilis data PCE index, personal spending, data manufaktur Chicago PMI serta sentimen konsumen survey UoM.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD masih bergerak kuat, awal sesi akan naik ke posisi 0.7210 dan jika tembus akan mendaki ke R1 hingga R3. Namun terjadi koreksi akan turun menuju posisi 0.7155, jika tembus akan turun terus ke S1 hingga S3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
0.7297 | 0.7247 | 0.7220 | 0.7170 | 0.7143 | 0.7093 | 0.7066 |
Buy Avg | 0.7207 | Sell Avg | 0.7150 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting