(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY perdagangan sesi Eropa hari Senin (3/8/2020) bergerak retreat dari pergerakan kuat sejak awal sesi Asia di tengah suramnya sentimen perdagangan aset resiko yang menguntungkan safa haven. Safe haven dolar bergerak terbatas oleh kekhawatiran investor atas prospek ekonomi AS di tengah kenaikan tajam kasus virus corona.
Indeks dolar terpantau bergerak fluktuatif sejak perdagangan sesi Asia mendaki lanjutkan bullish akhir pekan lalu. Namun terhadap sesama kurs safe haven, posisi dolar AS tertekan oleh meningkatnya kembali pertambahan kasus baru terinfeksi coronavirus dalam laporan hari Minggu yang bertambah sekitar 45 ribu kasus.
Sementara itu, posisi yen Jepang sejak sesi Asia mendapat tekanan jual oleh laporan prelim PDB Jepang Q1-2020 yang mengecewakan. PDB Jepang turun 0,6% yoy setelah sebelumnya Q1-2019 anjlok 1,9%. Setelah itu data manufaktur PMI dirilis meningkat dari periode sebelumnya, namun masih dalam area kontraksi.
Pair USDJPY yang sepanjang bulan Agustus bearish dengan pelemahan 1,98%, dibuka lebih tinggi pada sesi Asia di posisi 105.76. Kemudian pair bergerak naik turun hingga perdagangan sesi Eropa sore ini.
Untuk pergerakan selanjutnya hingga sesi Amerika terdapat penggerak pasar dari rilis data ekonomi AS yaitu data ISM manufacturing PMI dan data Construction Spending yang diperkirakan meningkat.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY akan lanjut bearish, dan kini pair berada di posisi 105.65 yang berada pada kisaran pivot harian. Selanjutnya pair akan turun kembali posisi 105.10 sebelum menuju kisaran support kuatnya di 104.80-103.70. Namun jika terjadi koreksi akan mendaki kembali menuju 106.45, jika tembus akan mendaki ke posisi 106.80.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting