(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY perdagangan sesi Eropa hari Rabu (5/8/2020) bergerak sedikit lebih rendah setelah perdagangan sebelumnya berakhir bearish. Pelemahan pair terjadi oleh berlanjutnya bearish dolar AS sesi sebelumnya di tengah kuatnya sentimen perdagangan aset resiko pada sesi Eropa.
Dolar AS terus terdepresiasi terhadap banyak rival utamanya dan juga secara indeks, karena Amerika Serikat menghadapi ancaman baru penutupan kegiatan bisnis karena masih tingginya pertambahan kasus baru terinfeksi covid-19. Investor juga sedang fokus pada negosiasi stimulus baru antara Partai Republik dan Demokrat karena harus disetujui pada akhir pekan sebelum waktu reses Senat AS yang panjang.
Yen Jepang sedikit tertekan oleh pertimbangan kenaikan tingkat terinfeksi covid-19 di seluruh Jepang. Pemerintah Jepang berencana untuk memutuskan pada rapat kabinet pada hari Jumat untuk menggunakan lebih dari 1 triliun Yen dari cadangannya untuk menolong ekonomi pasca pandemi, setelah dilaporkan 1.200 kasus baru pada hari Selasa.
Namun terpantau perdagangan bursa saham Eropa dalam zona hijau, indeks berjangka bursa saham AS bergerak positif dan posisi imbal hasil obligasi pemerintah AS sedang rebound setelah sesi sebelumnya anjlok 7% lebih. Kondisi ini semakin memperkuat minat investor memburu aset resiko.
Untuk pergerakan selanjutnya dari sisi laporan ekonomi di sesi Eropa terdapat rilis data data service PMI yang perlu diperhatikan karena data yang negatif. Pada sesi Amerika selain data ISM non-manufacturing PMI juga perlu diperhatikan data ADP employment change.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY akan lanjut bearish, dan kini pair berada di posisi 105.66 yang berada pada kisaran pivot harian. Selanjutnya pair akan turun kembali posisi 105.45 sebelum menuju kisaran support kuatnya di 105.35-105.00. Namun jika terjadi koreksi akan mendaki kembali menuju 105.83, jika tembus akan mendaki ke posisi resisten kuatnya 105.97 – 106.30.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting