(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY ditutup melemah dari perdagangan sebelumnya dan sempat turun ke posisi terendah sepekan oleh pergerakan dolar AS yang masih melemah terhadap banyak rival utamanya dan juga secara indeks. Indeks dolar sempat terjun ke posisi terendah dalam 2 tahun oleh kuatnya kekhawatiran pasar akan tidak disetujuinya paket stimulus coronavirus oleh Senat AS
Pair sempat bergerak positif pada sesi Amerika oleh pergerakan kuat indeks bursa saham Wall Street yang disupport juga oleh rilis data klaim pengangguran AS lebih rendah dari periode sebelumnya. Klaim pengangguran awal jatuh ke 1,186 juta, atau turun 249,000 dari data minggu sebelumnya di 1,435 juta.
Yen sempat tertekan terhadap safe haven dolar oleh pernyataan Gubernur Bank of Japan Kuroda Haruhiko yang memperingatkan bahwa gelombang kedua dari wabah koronavirus dapat menekan kegiatan ekonomi, dimana ekonomi domestik dan luar negeri tetap dalam kondisi yang sangat parah. Pernyataan tersebut merespon pengumuman Gubernur Prefektur Aichi yang meminta bisnis untuk tutup sama sekali atau tutup lebih awal, dan mendesak diberlakukannya jam malam.
Untuk pergerakan selanjutnya dari sisi laporan ekonomi di sesi Asia terdapat rilis data household spending dan cash earnings menunjukkan data yang kuat. Ada rilis data neraca perdagangan China yang perlu diperhatikan dan pada sesi Amerika data makro yang dinanti pasar yaitu NFP bulan Juli yang diperkirakan lebih rendah dari periode sebelumnya.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak bullish, awal sesi akan turun menuju posisi 105.45 dan jika tembus lanjut ke posisi S1 hingga S3. Namun jika terjadi koreksi berusaha mendaki ke posisi 105.68 dan jika tembus naik ke posisi R1 hingga R3.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 106.12 | 105.90 | 105.75 | 105.51 | 105.32 | 105.11 | 104.93 |
| Buy Avg | 105.75 | Sell Avg | 105.40 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting


