(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY awal pekan ditutup menguat melanjutkan pergerakan kuat akhir pekan lalu oleh kekuatan dolar AS di tengah melemahnya perdagangan investor terhadap aset beresiko tinggi. Kuatnya dolar AS menekan yen Jepang sebagai safe haven merespon sikap Presiden Trump menyuntikkan stimulus bagi warga yang terkena dampak pandemi.
Akhir pekan lalu Presiden Donald Trump menandatangani empat perintah eksekutif yang memperpanjang tunjangan pengangguran pada tingkat yang lebih rendah, memberikan keringanan pajak gaji, menunda pembayaran pinjaman pelajar dan memperpanjang moratorium federal untuk penggusuran.
Permintaan safe haven dolar juga akan semakin kuat oleh karena investor mengkhawatirkan kesepakatan perdagangan China-AS bisa terancam di tengah meningkatnya ketegangan antara pemerintah Washington dan Beijing. Menteri Kesehatan AS Alex Azar menawarkan dukungan kuat Presiden Donald Trump untuk Taiwan yang demokratis. China mengatakan akan menjatuhkan sanksi pada 11 warga AS sebagai balasan tindakan serupa dari Washington pada pejabat China dan Hong Kong.
Untuk pergerakan selanjutnya dari sisi laporan ekonomi pada sesi Asia terdapat rilis data dari Jepang yang tidak kuat pengaruhi sentimen pasar seperti data current account dan data pinjaman bank yang datanya positif. Demikian juga pada sesi Amerika hanya dirilis data PPI, indeks small bisnis NFAB.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak kuat, awal sesi mendaki terus ke posisi 106.18 dan jika tembus naik ke posisi R1 hingga R3. Namun jika terjadi koreksi akan turun menuju posisi 105.80 dan jika tembus lanjut ke posisi S1 hingga S3.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 106.70 | 106.44 | 106.20 | 105.95 | 105.70 | 105.45 | 105.20 |
| Buy Avg | 106.30 | Sell Avg | 105.70 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting


