(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Korea Selatan alami tekanan jual saham yang cukup besar pada perdagangan hari Selasa (18/8/2020) setelah libur perdagangan sebelumnya, sehingga membuat indeks Kospi anjlok ke posisi terendah sepekan lebih. Indeks Kospi hari ini lanjut bearish setelah perdagangan terakhir pada hari Jumat lalu anjlok 1% lebih.
Tekanan jual saham yang signifikan dipengaruhi oleh berita lonjakan kasus baru infeksi virus korona di Korea Selatan yang menekan sentimen investor. Data dari badan pengontrol penyakit nasional Korsel mengkonfirmasi 246 kasus baru virus corona baru pada hari Selasa.
Wakil Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Kwon Jun-wook mengatakan bahwa kondisi ini merupakan krisis besar dan jika gagal menahan penyebaran virus pada tahap ini akan membuat berulangnya kembali pembatasan sosial ketat. Bank of Korea juga mencatat bahwa jika tindakan penguncian dan jarak sosial diberlakukan secara ketat, tenaga kerja yang tidak bisa bekerja jarak jauh akan kehilangan pekerjaan mereka.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) ditutup turun 59,25 poin atau 2,46% lebih rendah ke posisi 2.348,24. Demikian untuk indeks Kospi200 berjangka anjlok 6,40 poin atau 2% ke posisi 312.84, setelah sempat turun ke posisi rendah di 311.20 dan naik ke posisi tertinggi 321.69.
Melorotnya indeks Kospi cukup dalam ke zona merahnya oleh anjloknya saham-saham kapital besar seperti saham produsen bahan kimia terkemuka LG Chem merosot 1,43 persen, saham Hyundai Motor merosot 5,39 persen, saham POSCO kehilangan 3,56 persen, saham raksasa kosmetik Amore Pacific anjlok 10,18 persen dan saham Korean Air merosot 6,41 persen.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting