(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY sesi Asia hari Rabu (19/8/2020) masih bergerak lemah oleh tekanan yang dialami oleh indeks dolar setelah anjlok ke posisi terendah 2 tahun lebih sebelumnya. Pelemahan pair dipicu oleh masih kuatnya sentimen perdagangan safe haven yang terlihat dari anjloknya posisi imbal hasil obligasi AS hingga 1,76%.
Dolar AS sempat bergerak kuat pada pembukaan merespon laporan indeks perumahan baru di AS melonjak 22,6% ke tingkat tahunan 1.496 ribu pada bulan Juli. Itu adalah data tertinggi sejak Februari dan lompatan terbesar sejak Oktober 2016.
Jepang pagi ini melaporkan data pesanan mesin yang kontraksi sangat besar setelah periode bulan sebelumnya masih ekspansif. Namun sentimen berubah lagi oleh laporan neraca perdagangan yang positif dengan penurunan defisit yang terjadi periode bulan sebelumnya.
Untuk pergerakan selanjutnya akan mengikuti perkembangan sentimen global terkait kasus baru covid-19, ketegangan AS-China terkait permasalahan Huawei dan juga pertemuan OPEC yang mempengaruhi pergerakan harga minyak mentah.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY akan bearish, awal sesi akan turun menuju posisi 105.00 dan jika tembus lanjut ke posisi S2 hingga S3. Namun jika terjadi koreksi positif akan mendaki ke posisi 105.50 dan jika tembus naik ke posisi R1 hingga R3.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 106.64 | 106.35 | 105.87 | 105.55 | 105.10 | 104.80 | 104.32 |
| Buy Avg | 105.70 | Sell Avg | 105.00 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
