(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat (21/8/2020) posisi kurs euro meluncur menembus posisi support kuatnya terhadap dolar AS dalam pair EURUSD. Dolar AS bergerak naik merespon sentimen pasar global yang memburu aset safe haven, terpantau indeks dolar melaju ke posisi tertinggi sepekan.
Selain itu juga sentimen investor dilemahkan oleh mengecewakannya laporan data flash PMI manufaktur dan non-manufaktur PMI negara-negara Eropa dan juga secara kawasan Euro. Data manufaktur PMI kawasan Euro turun ke posisi 51,7 dari periode bulan sebelumnya di 51,8. Demikian flash non-manufaktur PMI turun ke 50,1 dari 54,74 sebelumnya.
Penguatan safe haven dolar AS terjadi merespon laporan pemerintahan Trump menolak untuk mengakui rencana untuk bertemu dengan China mengenai kesepakatan perdagangan Fase 1, setelah kementerian perdagangan di Beijing mengatakan pembicaraan bilateral akan diadakan dalam beberapa hari mendatang untuk mengevaluasi kemajuan perjanjian.
Sementara itu pada hari Kamis, laporan pertemuan ECB bulan Juli menunjukkan para pembuat kebijakan sedikit lebih optimis tentang prospek ekonomi, tetapi masih percaya bahwa penggunaan semua langkah stimulus bank akan diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan inflasi.
Untuk pergerakan selanjutnya secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD melemah moderat, dan kini pair berada di posisi 1.1789 yang meninggalkan posisi suport kuatnya menuju support selanjutnya. Jika meluncur ke posisi 1.1770 akan turun turun ke kisaran 1.1740-1.1705. Namun jika terjadi koreksi positif, pair akan mendaki kembali menuju 1.1885 sebelum ke posisi resisten selanjutnya di 1.1917 – 1.1996.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting