(Vibiznews – Index) Bursa Saham Eropa bergerak naik pada hari Selasa (25/08), mengikuti perdagangan yang optimis di pasar AS dan Asia Pasifik.
Indeks Stoxx 600 Eropa dibuka 0,7% lebih tinggi dengan semua sektor di wilayah positif. Bank, asuransi, dan saham perjalanan adalah sektor berkinerja terbaik dalam transaksi awal.
Indeks S&P 500 pada hari Senin menyentuh rekor tertinggi lainnya di Wall Street, setelah naik 1% dan ditutup di atas 3.400 untuk pertama kalinya. Apple juga mencapai level tertinggi sepanjang masa, memimpin saham-saham teknologi lainnya lebih tinggi, sementara saham maskapai penerbangan dan operator kapal pesiar melonjak di tengah optimisme menghadapi virus corona.
Dorongan lain ke pasar saham datang setelah berita bahwa Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin telah menelepon Wakil Perdana Menteri China Liu He untuk “membahas implementasi Perjanjian Fase Satu yang bersejarah antara Amerika Serikat dan China,” menurut USTR pernyataan yang dirilis Senin malam di Amerika Serikat.
International Consolidated Airlines memimpin kenaikan di Eropa, naik lebih dari 5%; diikuti oleh easyJet. Ini terjadi setelah Scandinavian Airlines System melaporkan pendapatan Selasa yang menunjukkan maskapai itu merugi pada kuartal ketiga fiskal
Di pasar Prancis, LVMH diperdagangkan sekitar 1% lebih tinggi pada transaksi awal. Reuters melaporkan mengutip satu sumber bahwa merek mewah itu setuju untuk memberikan waktu tiga bulan lagi untuk menyelesaikan ikatan dengan Tiffany.
Di sisi data, Jerman merilis informasi yang lebih rinci tentang data pertumbuhan kuartal kedua yang menunjukkan ekonominya menyusut 9,7% dari periode tiga bulan sebelumnya.
Pasar juga menantikan pidato Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, pada hari Kamis. Dia akan berbicara dalam versi virtual konferensi tahunan Jackson Hole, Wyoming, Fed dan diharapkan menjelaskan apa yang bisa menjadi upaya paling aktif bank sentral untuk memacu inflasi kembali ke tingkat yang sehat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa untuk selanjutnya akan mencermati perkembangan virus corona dan geopolitik.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting
