Bursa Amerika Kembali Cetak Untung Besar, Nasdaq dan S&P500 Perpanjang Rekor Tertingginya

501

(Vibiznews-Index) – Bursa Amerika di Wall Street kembali mencetak keuntungan perdagangan sahamnya dengan mencetak rekor tertinggi untuk 2 indeks utamanya. Pada akhir perdagangan  yang berakhir Kamis dinihari WIB (27/8/2020),  indeks Nasdaq dan S&P500 mendaki terus ke posisi rekor tertinggi sepanjang sejarahnya. Indeks Dow Jones rebound dari pergerakan negatif sejak awal sesi.

Indeks Dow Jones naik 83,48 poin atau 0,3 persen ke penutupan tertinggi enam bulan di 28.331,92, indeks Nasdaq melonjak 198,59 poin atau 1,7 persen menjadi 11.665,06 dan indeks S&P 500 melonjak 35,11 poin atau 1 persen menjadi 3.478,73. Penguatan saham  mencerminkan optimisme tentang prospek ekonomi setelah laporan dari Departemen Perdagangan menunjukkan pesanan barang tahan lama melonjak lebih dari yang diharapkan di bulan Juli.

Data durbale goods orders meroket 11,2 persen pada Juli setelah melonjak 7,7 persen  pada bulan Juni dan diperkirakan hanya naik 4,3 persen. Lompatan ini disebabkan oleh peningkatan tajam pesanan untuk peralatan transportasi, yang melonjak sebesar 35,6 persen.

Menambah sentimen positif, perusahaan bioteknologi Moderna  mengumumkan hasil yang menjanjikan dari uji coba kecil kandidat vaksin virus korona pada pasien lansia. Moderna mengatakan kepada komite penasihat pemerintah bahwa vaksin eksperimentalnya menghasilkan antibodi penetral dan tampaknya dapat ditoleransi dengan baik.

Untuk pergerakan sektoral, saham perangkat lunak mengalami  kinerja terbaik  dengan Dow Jones U.S. Software Index melonjak 4,5 persen ke rekor penutupan tertinggi baru. Dari sektor ini saham  Salesforce.com  melonjak 26 persen setelah melaporkan hasil kuartal kedua yang lebih baik dari yang diharapkan.

Penguatan yang signifikan juga terlihat pada saham-saham emas, yang tercermin dari kenaikan 2,8 persen oleh NYSE Arca Gold Bugs Index. Saham ritel juga menunjukkan pergerakan substansial ke atas  mendorong Indeks Ritel AS Dow Jones naik 2,4 persen ke rekor penutupan tertinggi.

Pergerakan sebaliknya terjadi pada saham energi  meskipun ada kenaikan harga minyak mentah. Akibatnya Philadelphia Oil Service Index anjlok 3 persen, NYSE Arca Natural Gas Index anjlok 2,9 persen dan NYSE Arca Oil Index merosot 2,1 persen. Pelemahan juga dialami oleh saham maskapai penerbangan, utilitas dan perbankan .

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here