(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY perdagangan sesi Eropa hari Jumat (28/8/2020) sedang meluncur meninggalkan posisi support kuat hariannya oleh pelemahan dolar AS ke posisi terendah 2 pekan secara indeks dolar. Yen mendapat kekuatan merespon berita pengunduran diri PM Jepang.
Radio nasional Jepang – NHK beritakan bahwa Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan mengundurkan diri, ingin menghindari masalah pada pemerintah karena memburuknya kondisi kesehatannya yang kronis. Shinzo Abe telah berjuang melawan penyakit ulcerative colitis selama bertahun-tahun.
Posisi dolar AS sejak awal sesi Asia sudah dibebani oleh pergeseran dalam kerangka kebijakan moneter Fed yang diumumkan semalam. The Fed akan menetapkan target inflasi yang lebih fleksibel, yang berarti suku bunga dapat tetap rendah untuk periode yang lebih lama meskipun inflasi meningkat.
Namun melihat sentimen investor pada perdagangan bursa global, bergerak kuat dengan posisi indeks berjangka bursa Amerika bergerak positif dan juga posisi imbal hasil obligasi AS bertahan di posisi tertinggi 3 bulan.
Untuk pergerakan selanjutnya akan memperhatikan beberapa rilis data ekonomi yang penting seperti data personal spending, chicago PMI , sentimen konsumen dan tingkat inflasi survey UoM. Sebagian besar data tersebut diperkirakan menunjukkan data yang lebih rendah dari periode sebelumnya.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY akan lanjut bearish, dan kini pair berada di posisi 105.51 yang berada pada posisi support kuat harian. Jika tembus posisi 105.25 akan menuju kisaran support berikutnya di 105.00-104.64. Namun jika terjadi koreksi positif akan mendaki kembali menuju 106.95, jika tembus akan mendaki ke posisi resisten lemahnya 107.17 – 107.60.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



