(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (31/8/2020) posisi kurs euro bergerak fluktuatif di posisi yang lebih tinggi dari perdagangan akhir pekan lalu. Sejak awal sesi Asia pair bergerak kuat mendekati posisi resisten kuat, namun terkoreksi oleh rebound dolar AS. Namun secara bulanan sedang berada dalam jalur penguatan hingga naik 1% lebih.
Indeks dolar terpantau rebound setelah alami tekanan jual yang buruk pekan lalu dan secara bulanan sedang dalam jalur penurunan 1% dan bulan Agustus menjadi perdagangan terburuk dalam 5 tahun dan penurunan bulanan kelima berturut-turut, kerugian bulanan terpanjang sejak 2017.
Pekan lalu dolar tertekan oleh pengumuman Fed dalam pergeseran dalam kerangka kebijakan moneternya, memungkinkan target inflasi yang lebih fleksibel suku bunga dapat tetap rendah untuk periode yang lebih lama meskipun inflasi meningkat. Juga, kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi AS dan apakah anggota parlemen AS dapat mencapai kesepakatan tentang paket bantuan virus korona.
Untuk pergerakan selanjutnya akan memperhatikan sentimen pasar global dan juga pergerakan dolar AS, dikarenakan tidak adanya rilis data yang kuat baik dari kawasaan Eropa dan juga Amerika Serikat yang mempengaruhi sentimen pasar.
Untuk pergerakan selanjutnya secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD bearish, dan kini pair berada di posisi 1.1909 yang turun dari posisi 1.1928 di sesi Asia. Jika pair terus turun menembus 1.1850 akan turun ke kisaran support kuatnya di 1.1820-1.1785. Namun jika menguat kembali, pair akan naik ke posisi 1.1935 sebelum mendaki ke posisi resisten kuatnya di 1.1940 – 1.1990.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting