(Vibiznews-Forex) – Pair AUDUSD sesi Asia hari Senin (31/8/2020) bergerak lebih kuat menuju resisten kuat hariannya oleh pelemahan dolar AS, penguatan harga komoditas serta pergerakan kuat bursa saham global. Pair bergerak di kisaran tertinggi sejak Desember 2018 dan rally hari keenam berturut.
Dolar AS sudah melemah sejak akhir pekan lalu merespon kebijakan moneter Federal Reserve terkait penetapan target inflasi yang memberikan asumsi pasar bahwa suku bunga dapat tetap rendah untuk periode yang lebih lama meskipun inflasi meningkat. Kemudian akhir pekan dolar semakin tertekan oleh suramnya data PCE.
Sentimen pendukung dari pasar komoditas, harga emas terus bergerak kuat dan juga harga komoditas unggulan aussie seperti tembaga dan bijih besi. Selain itu disupport juga pergerakan kuat harga minyak mentah jenis Brent. Dari sisi bursa saham global, indeks berjangka bursa Amerika bergerak kuat di posisi rekor tertingginya.
Untuk pergerakan selanjutnya dari sisi laporan ekonomi, tidak ada rilis data yang dapat pengaruhi pasar baik dari Australia dan juga Amerika Serikat. Pada sesi Asia pasar menanti rilis data manufacturing PMI China yang diperkirakan menunjukkan data yang sama.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD bergerak bearish, awal sesi berusaha naik ke posisi 0.7385 dan jika tembus akan mendaki ke R1 hingga R2. Namun terjadi koreksi negatif akan turun menuju posisi 0.7300 dan jika tembus turun terus ke S1 hingga S3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
0.7513 | 0.7440 | 0.7402 | 0.7328 | 0.7290 | 0.7217 | 0.7180 |
Buy Avg | 0.7390 | Sell Avg | 0.7300 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting