(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Kamis (3/9/2020) posisi kurs euro tertekan kuat hingga menembus posisi support kuat hariannya oleh pergerakan kuat dolar AS di hari ketiga berturut. Pair juga mendapat tekanan dari buruknya data retail sales kawasan Euro.
Data perdagangan ritel zona euro turun 1,3% pada bulan Juli, menyusul kenaikan 5,3% pada bulan Juni dan lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi pasar dari pertumbuhan 1,5%. Turunnya perdagangan ritel ini dipicu oleh menurunnya demand meskipun negara-negara di seluruh wilayah terus melonggarkan langkah-langkah penahanan COVID-19.
Indeks dolar naik untuk sesi ke-3 berturut-turut merespon data ekonomi yang optimis sehingga meningkatkan optimisme tentang kecepatan pemulihan ekonomi AS. Data dari Departemen Perdagangan terbaru menunjukkan pesanan pabrik AS melonjak 6,4% pada Juli, melebihi ekspektasi lonjakan 6% dan lompatan 6,2% bulan sebelumnya.
Untuk pergerakan selanjutnya akan memperhatikan rilis data pada sesi Amerika yang dapat pengaruhi sentimen pasar yaitu data pengajuan klaim pengangguran pertama di AS selain rilis data ISM Non-manufacturing dan juga data trade balance. Untuk data ISM diperkirakan menunjukkan data yang lebih rendah dari periode sebelumnya.
Untuk pergerakan selanjutnya secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD melemah, dan kini pair berada di posisi 1.1818 yang turun dari posisi 1.1855 di sesi Asia. Jika pair terus turun menembus 1.1780 akan turun ke kisaran support berikutnya di 1.1770-1.1755. Namun jika ada koreksi, pair akan naik ke posisi 1.1860 sebelum mendaki ke posisi resisten berikutnya di 1.1895 – 1.1940.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting