(Vibiznews-Index) – Perdagangan saham di bursa Amerika kembali memberikan daya tarik bagi investor pasar global dan untungkan ketiga indeks utamanya. Indeks Nasdaq dan S&P 500 sekali lagi mencetak rekor tertinggi baru pada penutupan sesi (3/9/2020), sementara Dow Jones mencapai level terbaiknya dalam lebih dari enam bulan dan mendekati rekor tertinggi pada bulan Februari.
Indeks Dow Jones melonjak 454,84 poin atau 1,6 persen menjadi 29.100,50, indeks Nasdaq melonjak 116,78 poin atau 1 persen menjadi 12.056,44 dan indeks S&P 500 melonjak 54,19 poin atau 1,5 persen menjadi 3.580,84. Kekuatan lanjutan di Wall Street sebagian mencerminkan momentum bullish baru-baru ini, yang telah mendorong saham bergerak lebih tinggi selama beberapa minggu terakhir.
Investor optimis tentang pemulihan ekonomi dari perlambatan yang disebabkan oleh virus korona, meskipun terdapat rilis data ekonomi yang melemahkan yaitu laporan dari prosesor penggajian ADP yang menunjukkan pertumbuhan pekerjaan sektor swasta yang jauh lebih lemah dari perkiraan di bulan Agustus.
Data ADP meningkat 428.000 pekerjaan dibawah ekspektasi melonjak sebesar 950.000 pekerjaan, dan lebih tinggi dari data ADP bulan sebelumnya yang naik 212.000 pekerjaan. Hari Jumat Departemen Tenaga Kerja dijadwalkan merilis laporan ketenagakerjaan bulanan yang mencakup pekerjaan sektor publik dan swasta.
Secara sektoral, saham utilitas menunjukkan pergerakan substansial ke atas pada hari itu, mendorong Dow Jones Utilities Average naik 3,1 persen setelah mengakhiri sesi sebelumnya di level penutupan terendah dalam hampir dua bulan. Kekuatan yang signifikan juga terlihat di antara saham semikonduktor dengan Indeks Semikonduktor Philadelphia melonjak 2,8 persen ke rekor penutupan tertinggi.
Saham pembuat chip grafis Nvidia bergerak kuat setelah Bank of America Securities menaikkan target harga pada saham perusahaan ke level tertinggi $650 per saham. Saham perangkat keras komputer, perawatan kesehatan, maskapai penerbangan dan telekomunikasi juga cetak penguatan yang cukup besar.
Sementara itu, saham energi termasuk di antara sedikit kelompok yang melawan tren naik di tengah penurunan tajam harga minyak mentah. Harga minyak mentah berjangka untuk pengiriman Oktober merosot $1,25 menjadi $ 41,51 per barel.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



