Non Farm Payrolls Agustus AS Melambat

802

(Vibiznews – Economy & Business) Pertumbuhan pekerjaan AS melambat pada bulan Agustus, setelah  Nonfarm payrolls naik 1,371 juta pekerjaan bulan Agustus dimana bulan sebelumnya naik 1,734 juta, demikian laporan ketenagakerjaan yang diawasi ketat Departemen Tenaga Kerja pada hari Jumat (04/09).

Sedangkan Tingkat pengangguran turun menjadi 8,4% dari 10,2% di Juli. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 1,4 juta pekerjaan ditambahkan pada Agustus dan tingkat pengangguran merosot ke 9,8%.

Perusahaan mulai dari transportasi hingga industri manufaktur telah mengumumkan PHK atau cuti, menekan Gedung Putih dan Kongres untuk memulai kembali negosiasi yang macet untuk paket fiskal lain.

Program untuk membantu bisnis dengan membayar gaji telah kedaluwarsa atau hampir berakhir. Tambahan pengangguran mingguan $ 600 berakhir pada bulan Juli. Ekonom memuji kontribusi pemerintah atas rebound tajam dalam aktivitas ekonomi setelah hampir terhenti menyusul penutupan bisnis pada pertengahan Maret untuk mengendalikan penyebaran virus corona.

Sebagian besar keuntungan pekerjaan adalah pekerja yang ditarik dari cuti atau pemberhentian sementara. Meskipun infeksi COVID-19 baru telah mereda setelah kemunculan kembali secara luas selama musim panas, banyak titik panas tetap ada.

United Airlines mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya sedang bersiap untuk mencuti 16.370 pekerja pada 1 Oktober. American Airlines telah mengumumkan tenaga kerjanya akan menyusut sebanyak 40.000, termasuk 19.000 pemutusan hubungan kerja. Ford Motor mengatakan pihaknya menargetkan 1.400 pekerjaan bergaji AS untuk dihapus pada akhir tahun. Operator kereta angkutan massal juga mengenakan cuti.

Sebuah laporan minggu ini dari Federal Reserve berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari kontak bank sentral AS pada atau sebelum 24 Agustus menunjukkan peningkatan lapangan kerja. Namun, The Fed mencatat bahwa beberapa distrik juga melaporkan pertumbuhan pekerjaan yang melambat dan peningkatan volatilitas perekrutan, terutama di industri jasa, dengan meningkatnya contoh pekerja yang diberhentikan secara permanen karena permintaan tetap lemah.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here