(Vibiznews-Forex) – Pair AUDUSD sesi Asia hari Jumat (4/9/2020) kembali bergerak lebih rendah dari penutupan perdagangan sebelumnya yang dipicu oleh penguatan moderat dolar AS di tengah kuatnya permintaan safe haven. Dari sisi kurs komoditas, aussie mendapat tekanan dari anjloknya aset komoditas seperti emas, minyak mentah dan juga tembaga yang jadi unggulan aussie.
Indeks dolar sempat melaju ke posisi tertinggi sepekan pada sesi Eropa kemudian terpangkas oleh beberapa rilis data ekonomi seperti data klaim pengangguran yang menurun karena perubahan dalam metodologi penyesuaian musiman. Data neraca perdagangan juga data ekspor dan impor masih tetap di bawah level pra-pandemi dan data dari Institute for Supply Management menunjukkan sedikit perlambatan dalam laju pertumbuhan aktivitas sektor jasa di bulan Agustus. Indeks PMI service turun ke 56,9 pada Agustus dari 58,1 pada Juli.
Sebelumnya aussie melemah setelah laporan resmi menunjukkan pada Rabu bahwa PDB Q2 memasuki resesi untuk pertama kalinya dalam tiga dekade. Data PMI Service survey Commonwealth Bank di Australia jatuh ke 49 pada Agustus, menghentikan pertumbuhan dua bulan berturut-turut di tengah langkah-langkah jarak sosial yang diperbarui. Surplus perdagangan juga terkecil sejak Februari, turun menjadi AUD4,61 miliar pada Juli 2020 dari AUD8,15 miliar pada bulan sebelumnya.
Fokus pasar selanjutnya akan dipengaruhi beberapa data penting terkait kinerja pasar tenaga kerja di AS, seperti data NFP periode bulan Agustus yang diperkirakan menunjukkan data yang lebih rendah. Demkian juga dengan data upah pekerja yang persentasenya diperkirakan menurun.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD bergerak rebound, awal sesi berusaha naik ke posisi 0.7300 dan jika tembus akan mendaki ke R1 hingga R2. Namun terjadi koreksi kembali akan turun menuju posisi 0.7245 dan jika tembus turun terus ke S1 hingga S3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
0.7393 | 0.7366 | 0.7320 | 0.7292 | 0.7244 | 0.7217 | 0.7170 |
Buy Avg | 0.7310 | Sell Avg | 0.7235 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting