(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (7/9/2020) poundsterling dalam pair GBPUSD bergerak turun sangat kuat yang telah menembus posisi support kuatnya oleh kekuatan dolar AS. Selain itu juga dibebani oleh prospek Brexit tanpa perjanjian.
Indeks dolar AS bergerak lebih tinggi karena data ekonomi AS yang optimis baru-baru ini memicu harapan pemulihan di ekonomi terbesar dunia. Laporan pekerjaan AS terbaru menunjukkan bahwa ekonomi terus menciptakan lapangan kerja bulan lalu sementara tingkat pengangguran turun menjadi 8,4%.
Meningkatnya prospek Inggris meninggalkan Uni Eropa tanpa perjanjian perdagangan karena pembicaraan Brexit akan dilanjutkan minggu ini setelah negosiasi pada Agustus berakhir tanpa kemajuan pada masalah utama. Inggris dilaporkan merencanakan undang-undang baru untuk mengesampingkan bagian dari Perjanjian Penarikan Brexit bulan Januari.
The Financial Times melaporkan bahwa Inggris diharapkan untuk menghilangkan kekuatan hukum dari bagian Perjanjian Penarikan Brexit bulan Januari di berbagai bidang termasuk bantuan negara dan bea cukai Irlandia Utara.
Volume perdagangan valuta asing diperkirakan akan melemah karena pasar keuangan AS awal pekan ditutup untuk liburan Hari Buruh. Sentimen selanjutnya merespon pergerakan bursa saham Eropa.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD ditutup melemah, dan kini pair berada di posisi 1,3152 dan bersiap menuju support selanjutnya di 1,3109-1,3050 jika menembus 1.3120. Namun jika tidak tembus dan rebound akan menuju resisten kuatnya di 1,3225-1,3280.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
