(Vibiznews – Index) Bursa Saham Eropa dibuka lebih rendah pada Kamis (17/09) merespon hasil pertemuan Federal Reserve AS terbaru.
Indeks Stoxx 600 Eropa turun 1,2% pada awal perdagangan, sumber daya dasar dan saham teknologi jatuh 2% menyebabkan kerugian karena semua sektor dan bursa utama merosot ke posisi merah.
Indeks FTSE turun -1,16%. Indeks DAX merosot -1,47%. Indeks CAC menurun -1,38%.
Pasar Eropa mengikuti rekan-rekan mereka di Asia dan AS lebih rendah karena para pedagang mencerna janji Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga rendah selama beberapa tahun ke depan.
Anggota Komite Pasar Terbuka Federal mengindikasikan suku bunga semalam AS dapat tetap ke batas nol hingga 2023 karena bank sentral mencoba untuk memacu inflasi.
Biasanya, prospek suku bunga yang lebih rendah untuk periode waktu yang lama memacu pembelian di ekuitas. Namun, itu tidak terjadi pada hari Rabu. S&P 500 dan Nasdaq keduanya ditutup lebih rendah dan Dow berakhir dengan baik di sesi tertinggi.
Sementara itu di Asia, Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneter stabil pada hari Kamis. Dalam pernyataan kebijakan moneternya, BoJ mengatakan ekonomi Jepang telah mulai meningkat tetapi tetap dalam “situasi yang parah” karena dampak pandemi virus corona di dalam dan luar negeri.
Di Eropa, investor akan mencermati setiap panduan kebijakan dari Bank of England yang juga akan mengadakan rapat Kamis. Tidak ada perubahan pada sikap moneter bank yang diharapkan hari ini.
Di sisi pendapatan, pengecer Next dan John Lewis Partnership akan merilis hasil sementara, dan Kier akan merilis hasil awal setahun penuh.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa bergerak lemah pasca keputusan The Fed AS yang mempertahankan suku bunga rendah.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting