(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat (18/9/2020) posisi poundsterling dalam pair GBPUSD bersiap cetak gain 5 hari berturut di kisaran tertinggi 1 pekan. Dan secara mingguan pair dipastikan cetak bullish kuat setelah 2 pekan berturut melemah. Kekuatan pair di sesi Eropa mendapat support dari laporan ekonomi Inggris yang optimis.
Data penjualan ritel di Inggris naik 0,8% secara bulanan di bulan Agustus, pertumbuhan empat bulan berturut-turut dan mencetak peningkatan sebesar 4% jika dibandingkan dengan tingkat sebelum pandemi di bulan Februari. Data ini lebih baik dari perkiraan kenaikan 0,7%.
Indeks dollar agak mendatar di pasar uang Eropa setelah terkoreksi sebelumnya; bertahan setelah tertekan oleh kurang kuatnya rilis data ekonomi AS yang memicu ketidakpastian prospek pemulihan ekonomi. Secara mingguan berada di jalur untuk penurunan hampir 0,6% setelah Fed merevisi menurunkan perkiraan kontraksi 2020 untuk ekonomi AS dan berjanji untuk mempertahankan suku bunga mendekati 0% hingga 2023.
Penggerak sentimen selanjutnya hingga penutupan pekan ini masih ada rilis data ekonomi Amerika yang bisa saja mempengaruhi laju gerak dolar AS. Akan dirilis data sentimen konsumen menurut survey UoM yang diperkirakan lebih tinggi dari sebelumnya, kemudian data CB Leading Index yang diperkirakan lebih rendah.
Namun posisi poundsterling secara fundamental tetap di bawah tekanan setelah Bank of England mengisyaratkan sedang mempertimbangkan suku bunga negatif, sementara prospek berakhirnya masa transisi Brexit yang kacau pada bulan Desember, meningkatnya kasus COVID-19 dan pengangguran yang lebih tinggi menambah ketidakpastian.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD ditutup bullish. Kini pair berada di posisi 1,2986 dan bersiap naik menuju resisten kuatnya di 1,3015-1,3055. Namun jika terjadi koreksi, akan turun ke posisi 1.2930 sebelum menuju support kuat di 1,2880-1,2810.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting