(Vibiznews – Indeks) – Perdagangan saham di bursa Korea Selatan pada hari Rabu (24/9/2020) terjadi tekanan jual yang signifikan, sehingga membuat indeks Kospi anjlok ke posisi terendah 7 pekan. Anjloknya Kospi paling banyak terjadi pada saham-saham teknologi yang mengikuti perdagangan bursa saham Amerika semalam.
Sentimen pasar dipengaruhi oleh tekanan perdagangan saham bursa Amerika Serikat oleh kekhawatiran pasar akan perlambatan pemulihan ekonomi melihat peningkatan kasus baru virus corona di kawasan Eropa dan belahan dunia lainnya. Selain itu juga semakin dibebani oleh proyeksi Institut Riset Ekonomi Korea yang mengungkapkan bahwa ekonomi Korsel kemungkinan akan berkontraksi 3,8% per tahun pada periode Juli-Desember, lebih buruk dari kontraksi 2,9% yang diproyeksikan pada kuartal kedua.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) harian ditutup turun 60,54 poin atau 2,59 persen lebih rendah ke posisi 2.272,7, merupakan posisi terendah sejak 3 Agustus. Untuk indeks Kospi200 berjangka anjlok 7,16 poin atau 2,31% ke posisi 302.48, setelah sempat turun ke posisi rendah di 301.95 dan naik ke posisi tertinggi 306.98.
Anjloknya Kospi paling banyak ditekan oleh saham-saham teknologi seperti saham Samsung Electronics anjlok 1,37 persen, saham raksasa portal internet Naver turun 0,84 persen dan saham Kakao merosot 3,69 persen. Demikian juga tertekan oleh saham-saham kimia seperti saham LG Chem merosot 3,02 persen dan samsung Samsung SDI merosot 6,07 persen .
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting