(Vibiznews-Forex) – Pair AUDUSD sesi Asia hari Kamis (24/9/2020) berusaha rebound dari posisi terendah 6 pekan yang dialami sesi sebelumnya dan bearish selama 4 hari berturut. Namun tekanan dari pasar komoditas dan juga posisi perdagangan aset risiko yang lemah membatasi laju aussie selanjutnya.
Pergerakan pasar komoditas masih sangat lemah dengan harga minyak mentah anjlok selama 4 hari berturut, demikian juga dengan harga komoditas logam mulia yang anjlok ke posisi terendah 2 bulan. Harga komoditas unggulan aussie seperti tembaga dan juga bijih besi juga masih dalam tekanan jual.
Kurs aussie anjlok 1,45% pada sesi sebelumnya dikarenakan deputi gubernur Reserve Bank Guy Debelle memberikan rincian lebih lanjut tentang pemikiran bank sentral untuk peningkatan pembelian obligasi jangka panjang, penurunan suku bunga lebih lanjut dan langkah-langkah yang bertujuan untuk melemahkan mata uang.
Namun terdapat kekuatan positif dari rilis data IHS Markit Flash menunjukkan bahwa PMI Komposit Australia naik menjadi 50,5 pada September dari 49,4 pada Agustus, dengan Layanan Bank naik menjadi 50 dari 49 sementara PMI Manufaktur Bank meningkat menjadi 55,5 dari 53,6.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD bergerak lemah, sesi Asia berusaha naik ke pivotnya dan jika tembus 0.7120 akan mendaki ke R1 hingga R3. Namun jika tidak tembus pivot akan akan turun menuju posisi 0.7050 dan jika tembus turun terus ke S1 hingga S3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
0.7250 | 0.7214 | 0.7143 | 0.7105 | 0.7033 | 0.6996 | 0.6924 |
Buy Avg | 0.7220 | Sell Avg | 0.7040 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting