(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Hong Kong mengakhiri perdagangan pekan dengan berat pada hari Jumat (25/9/2020), kembali tertekan setelah sesi sebelumnya anjlok ke posisi terendah 4 bulan. Jelang penutupan Hang Seng tekanan jual dibatasi oleh kenaikan saham industri dan telekomunikasi.
Hang Seng sepanjang pekan ini membukukan penurunan mingguan terbesar dalam enam bulan, mengikuti koreksi mingguan bursa global lainnya karena kebangkitan kasus virus korona secara global yang menimbulkan kekhawatiran tentang kecepatan pemulihan ekonomi. Pekan ini Hang Seng anjlok 4,99%.
Indeks Hang Seng ditutup turun 75,65 poin atau 0,32% lebih rendah 23.235,42, posisi terendah sejak 28 Mei. Demikian indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan turun 68,60 poin atau 0,73% lebih rendah ke 9.302.59. Untuk indeks Hang Seng berjangka bulan September sedang bergerak lemah dengan turun 99 poin atau 0,43% ke posisi 23152.
Secara sektoral hanya sektor industri dan teknologi yang masuk zona hijau, sisanya masuk zona merah yang dipimpin oleh anjloknya sektor properti hingga 1,90% dan saham healthcare anjlok 3,41%. Anjlok saham properti dipimpin oleh saham China Evergrande Group, setelah dokumen yang bocor menunjukkan pengembang properti terbesar kedua di negara itu meminta bantuan pemerintah untuk mencegah krisis uang tunai.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting