(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY awal sesi Asia Selasa (29/9/2020) bergerak lebih rendah dari posisi penutupan rally sebelumnya oleh penurunan dolar AS lanjutan. Pair juga tertekan oleh semakin kuatnya sentimen perdagangan aset resiko yang terlihat dari keuntungan bursa saham Wall Street serta kenaikan imbal hasil obligasi AS.
Bursa saham Amerika kembali mencetak gain lanjutan dalam perdagangan awal pekan dengan lonjakan saham sektor perbankan, perumahan dan energy. Imbal hasil obligasi AS ditutup menguat moderat setelah 2 hari berturut anjlok cukup signifikan dan pagi ini terpantau sedang bergerak kuat.
Dolar AS melemah terhadap banyak rival utamanya dan membukukan persentase penurunan terbesar satu hari dalam satu bulan. Dolar AS tertekan karena meningkatnya selera perdagangan aset risiko di tengah prospek lebih banyak dukungan kebijakan untuk mempertahankan pemulihan ekonomi AS.
Yen Jepang mendapat kekuatan tambahan dari data indeks harga konsumen Tokyo yang dirilis awal sesi menunjukkan kenaikan dari posisi kontraksi sebelumnya. Indeks CPI masih menunjukkan dalam posisi negatif di -0,2% yang naik moderat dari data periode sebelumnya di -0,3%.
Untuk pergerakan selanjutnya akan memperhatikan pergerakan perdagangan aset resiko dan pada sesi Amerika akan memperhatikan rilis data CB Consumer Confidence dan juga pidato beberapa pejabat Fed dalam moment yang berbeda.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak bearish, awal sesi akan turun menuju posisi 105.35 dan jika tembus lanjut ke posisi S1 hingga S2. Namun jika terjadi koreksi positif akan mendaki ke posisi 105.55 dan jika tembus naik ke posisi R1 hingga R3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
106.10 | 105.88 | 105.67 | 105.45 | 105.26 | 105.05 | 104.84 |
Buy Avg | 105.70 | Sell Avg | 105.30 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting