Forex Eropa GBPUSD 30 September: Tertekan Laporan Ekonomi Inggris Resesi

635

(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (30/9/2020)  posisi poundsterling dalam pair GBPUSD  menurun menembus kisaran support kuatnya oleh bangkitnya kembali kekuatan dolar AS serta rilis data PDB Inggris yang masih kontraksi pada kuartal kedua tahun 2020.

Pertumbuhan ekonomi Inggris menyusut 19,8 persen periode kuartal yang berakhir bulan Juni 2020, sedikit berkurang kontraksinya dari perkiraan awal penurunan 20,4 persen. Namun, itu tetap merupakan kontraksi terbesar yang pernah ada dan penurunan triwulanan kedua berturut-turut dalam PDB, yang secara resmi memasuki resesi.

Sebelumnya sudah tertekan oleh putaran terakhir negosiasi pada kesepakatan perdagangan Inggris-UE pasca-Brexit yang berlanjut, dengan kedua belah pihak berada di bawah tekanan tinggi untuk mencapai kesepakatan di tengah pandemi virus korona.

Indeks dolar diperdagangkan sedikit lebih tinggi di kisaran 94.00, mengakhiri penurunan 2 hari berturut-turut karena investor mencerna debat pertama pemilihan presiden  AS antara Donald Trump dan Joe Biden. Perdebatan itu  memberikan tekanan pada perdagangan saham global yang kemudian menguntungkan dolar AS.

Untuk pergerakan selanjutnya akan memperhatikan pergerakan bursa saham global dan beberapa data penting seperti  data final PDB AS, data pending home sales dan data chicago PMI.

Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD ditutup melemah. Kini pair berada di posisi 1,2830. Pair berusaha naik setelah sempat turun di area support kuat, jika tembus 1.2870 akan menuju  resisten kuat di 1,2886-1,2910.  Namun jika terkoreksi kembali, akan turun ke posisi 1.2798 sebelum   menuju support lemah di 1,2770-1,2645.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here