(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (13/10/2020), posisi kurs euro bergerak lemah untuk hari kedua berturut dan menembus posisi support kuatnya. Euro tertekan oleh rebound dolar AS, kekhawatiran atas lonjakan infeksi virus corona di Eropa serta kekhawatiran Brexit.
Investor khawatir situasi virus corona yang memburuk di seluruh Eropa yang dapat menghambat pemulihan ekonomi kawasan tersebut, dengan negara-negara seperti Prancis, Spanyol, Italia dan Prancis akan mengumumkan langkah-langkah penguncian lebih lanjut untuk mengekang penyebaran penyakit.
Sementara itu, negosiasi informal mengenai Brexit berlanjut di Brussel menjelang pertemuan para pemimpin Uni Eropa pada 15 Oktober di Dewan Eropa. Sebelumnya pemerintah PM Boris Johnson tetap berkomitmen untuk mencoba menyetujui peraturan FTA dan memperingatkan bahwa mereka akan mulai mengerjakan perencanaan tanpa kesepakatan.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya terpantau bergerak bullish setelah tertekan 4 hari dan sudah menembus kisaran resisten kuatnya. Dolar kuat sebagai safe haven dengan melemahnya mata uang komoditas dan meredanya ekspektasi atas paket stimulus sebelum pemilu AS.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD akan ditutup dalam pelemahan. Kini pair berada di posisi 1.1788 setelah terangkat dari posisi 1.1777, jika tembus posisi awal sesi di 1.1811 akan mendaki ke resisten kuat di 1.1825 – 1.1860. Namun jika tidak tembus kembali turun ke posisi 1.1777, jika tembus lanjut ke support lemah di 1.1770-1.1745.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting