(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (14/10/2020), posisi kurs euro masih bergerak lemah untuk hari ketiga berturut dan sedang turun menuju posisi support kuatnya. Euro tertekan oleh penguatan dolar AS dan juga keraguan investor menjelang KTT UE apakah negosiator UE dan Inggris akan dapat mencapai kesepakatan Brexit.
Kurs euro telah berada di bawah tekanan karena gelombang kedua infeksi virus korona di seluruh Eropa, ditambah dengan pembatasan penguncian baru di beberapa negara, terus mengancam pemulihan ekonomi kawasan. Tindakan terbaru termasuk penguncian sebagian selama empat minggu di Belanda dan Italia mengumumkan pada hari Selasa bahwa pesta tidak akan diizinkan sementara pertemuan di dalam ruangan harus dibatasi hingga enam orang.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya kembali bergerak kuat yang terangkat sebagai permintaan kuat safe haven di tengah ketidakpastian perkembangan vaksin virus corona dan stimulus fiskal di AS. Dolar diperkuat oleh usaha bank sentral China mendepresiasi Yuan.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD akan ditutup dalam pelemahan. Kini pair berada di posisi 1.1734 setelah terangkat dari posisi 1.1718, jika tembus posisi awal sesi di 1.1744 akan mendaki ke resisten kuat di 1.1784 – 1.1810. Namun jika tidak tembus kembali turun ke posisi 1.1718, jika tembus lanjut ke support lemah di 1.1710-1.1685.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
