(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY awal sesi Asia Rabu (14/10/2020) bergerak lebih rendah dari penutupan sesi sebelumnya oleh posisi retreat indeks AS. Indeks dolar dibuka lebih tinggi merespon rilis data inflasi AS yang naik moderat dan tertinggi dalam 6 bulan. Kemudian bergerak turun oleh pulihnya perdagangan aset risiko yang ditunjukkan meningkatnya indeks berjangka saham AS dan imbal hasil obligasi yang meningkat.
Posisi dolar AS sebelumnya menguat terhadap semua rival utama, pulih karena permintaan safe-haven yang merespon berlanjutnya kebuntuan atas stimulus fiskal dan pada laporan yang menunjukkan lonjakan kasus virus korona di Eropa. Juga berita Johnson & Johnson yang menghentikan uji coba vaksin tahap akhir karena penyakit peserta yang tidak dapat dijelaskan.
Dari laporan ekonomi sebelumnya, data survei Tankan terbaru BOJ untuk Oktober mengungkapkan bahwa indeks sentimen pabrikan naik ke -26 poin dari -29 pada bulan September sementara indeks sektor jasa naik ke -16 dari -18. Data tersebut menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi berangsur-angsur pulih, namun tetap sangat negatif.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak lemah, awal sesi tertekan turun ke posisi 105.35 dan jika tembus lanjut ke S1 hingga S2. Namun jika terjadi koreksi positif, akan naik menuju posisi 105.52 dan jika tembus lanjut ke posisi R1 hingga R3.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 106.00 | 105.80 | 105.64 | 105.43 | 105.30 | 105.08 | 104.90 |
| Buy Avg | 105.60 | Sell Avg | 105.20 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting


