(Vibiznews – Indeks) – Pergerakan lemah harga saham di bursa Korea Selatan masih berlanjut pada perdagangan hari Jumat (16/10/2020), dengan indeks Kospi anjlok ke posisi terendah 2 pekan lebih. Secara mingguan Kospi anjlok 1,98% setelah 2 pekan berturut cetak gain yang signifikan.
Tekanan jual di Kospi berlanjut merespon rilis data tingkat pengangguran di Korea Selatan yang melonjak menjadi 3,9% pada September dari 3,2%, menandai kenaikan terpanjang sejak penurunan delapan bulan yang terjadi pada 2009 di tengah krisis keuangan global.
Selain itu juga dipengaruhi sentimen negatif di bursa kawasan Asia terkait peringatan panel IMF akan kerusakan permanen pada ekonomi dari krisis virus korona yang semakin cepat. Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea melaporkan terjadi penambahan 47 kasus baru COVID-19.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) harian ditutup turun 19,68 poin atau 0,83 persen pada 2.341,53, terendah sejak 29 September. Demikian untuk indeks Kospi200 berjangka turun 2,09 poin atau 0,67% ke posisi 311.83, setelah sempat turun ke posisi rendah di 309.67 dan naik ke posisi tertinggi 315.47.
Pergerakan saham papan atas mayoritas masuk zona merah dan menjadi pemberat Kospi akhir pekan, seperti saham Samsung Electronics anjlok 0,83 persen, saham SK hynix merosot 2,07 persen , saham Hyundai Motor turun 2,27 persen.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



