(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat (16/10/2020) posisi poundsterling dalam pair GBPUSD bergerak bullish dan mendaki menuju kisaran resisten kuatnya oleh pergerakan lemah dolar AS terhadap banyak rival utamanya. Secara mingguan pair dipastikan akan bearish setelah 2 pekan berturut cetak gain.
Poundsterling mendapat kekuatan setelah Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan kepada Sky News bahwa Inggris hampir mencapai kesepakatan Brexit. Namun, investor tetap berhati-hati karena mereka menunggu konfirmasi dari PM Inggris Boris Johnson tentang apakah Inggris akan melanjutkan pembicaraan Brexit.
Johnson telah menetapkan batas waktu kesepakatan perdagangan pada 15 Oktober, sementara Uni Eropa telah mengusulkan pada Kamis untuk negosiasi dua sampai tiga minggu lebih lanjut. Kedua belah pihak telah terpecah dalam masalah-masalah utama seperti hak penangkapan ikan, tata kelola perusahaan dan persaingan yang sehat.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya terpantau bergerak turun di pasar uang Eropa setelah menguat sebelumnya; didorong permintaan safe haven dengan tersendatnya pembicaraan paket stimulus fiskal AS dan meningkatnya kasus virus di Eropa dan Amerika.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD ditutup bullish. Kini pair berada di posisi 1,2918 dan sedang tertekan turun ke support kuat di 1,2830-1,2990 jika tembus posisi di 1.2850. Namun jika berbalik arah akan mendaki ke posisi 1.2955, jika tembus menuju resisten kuat di 1,2975-1,3010.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
