(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (20/10/2020), posisi kurs euro bergerak kuat untuk 3 hari berturut dan kini sudah menembus posisi resisten kuatnya. Euro masih berada di posisi tertinggi sepekan oleh pelemahan dolar AS terhadap beberapa rival utama dan juga secara indeks.
Kepala negosiator Uni Eropa Michel Barnier dan mitranya dari Inggris David Frost akan kembali melakukan percakapan melalui telepon hari ini untuk membahas RUU Brexit. Seorang pejabat Inggris Michael Gove siap untuk menulis ulang RUU Brexit Boris Johnson untuk mendapatkan kesepakatan dengan UE, dan menurutnya kesepakatan dapat dicapai jika blok tersebut dikompromikan.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya kembali bergerak lemah masuki hari ketiga berturut, tertekan keraguan pasar akan tercapainya kesepakatan pembicaraan paket stimulus fiskal AS dengan tenggat waktu yang sudah dekat sebelum pilpres AS. Sekalipun DPR AS dan pemerintahan Trump terus mempersempit perbedaan mereka tetapi kedua belah pihak tetap terpecah belah pada masalah-masalah utama.
Sementara itu, investor tetap mengkhawatirkan pemulihan ekonomi Eropa setelah Irlandia menjadi negara UE pertama yang kembali melakukan lockdown, sementara beberapa negara lain di kawasan itu terpaksa memberlakukan pembatasan yang lebih ketat untuk mengekang penyebaran pandemi COVID-19.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD akan ditutup dalam penguatan. Kini pair berada di posisi 1.1804 dan sedang mendaki ke resisten solid di 1.1835 – 1.1892. Namun jika terkoreksi akan turun ke posisi pembukaan 1.1759 dan lanjut ke support kuat di 1.1720-1.1684.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



