(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (20/10/2020) posisi poundsterling dalam pair GBPUSD terus melaju kuat sekalipun dibayangi oleh Brexit keras atau tanpa kesepakatan. Pair juga mendapat kekuatan dari posisi dolar AS yang bergerak lemah secara indeks dan terhadap beberapa rival utamanya.
Ancaman Brexit tanpa kesepakatan datang setelah Kepala negosiator David Frost mengatakan pada hari Senin tidak ada gunanya melanjutkan pembicaraan perdagangan dengan UE sampai ada perubahan pendekatan dari Brussels. Pembicaraan terhenti minggu lalu dan batas waktu 15 Oktober yang diberlakukan sendiri bagi Inggris untuk mencapai kesepakatan dengan UE telah berakhir. Diskusi akan berlanjut minggu ini dan kemungkinan akan diperpanjang hingga minggu depan.
Sebelumnya PM Boris Johnson mendesak bisnis Inggris untuk mempersiapkan Brexit tanpa kesepakatan, karena UE terus menolak gagasan kesepakatan perdagangan bebas dan karena kedua belah pihak tetap terpecah belah pada masalah-masalah utama seperti hak penangkapan ikan, tata kelola perusahaan dan persaingan yang sehat.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya kembali bergerak lemah masuki hari ketiga berturut, tertekan keraguan pasar akan tercapainya kesepakatan pembicaraan paket stimulus fiskal AS dengan tenggat waktu yang sudah dekat sebelum pilpres AS. Sekalipun DPR AS dan pemerintahan Trump terus mempersempit perbedaan mereka tetapi kedua belah pihak tetap terpecah belah pada masalah-masalah utama.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD ditutup kuat. Kini pair berada di posisi 1,2961 dan sedang menuju ke posisi resisten selanjutnya di 1,2998-1,3055. Namun jika berbalik arah akan turun ke posisi 1.2918, setelah itu meluncur ke support kuat di 1,2865-1,2800.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
