(Vibiznews-Index) – Perdagangan saham awal pekan di bursa Wall Street terjadi aksi profit taking investor yang mengkoreksi keuntungan sesi akhir pekan lalu. Akhir perdagangan ketiga indeks utama masuk zona merah, yang banyak tertekan oleh anjloknya saham-saham teknologi papan atas.
Penutupan sesi yang berakhir Selasa (20/10/2020) indeks Dow Jones turun 410,89 poin atau 1,4 persen menjadi 28.195,42, indeks Nasdaq turun 192,67 poin atau 1,7 persen menjadi 11.478,88 dan indeks S&P 500 merosot 56,89 poin atau 1,6 persen menjadi 3.426,92. Saham-saham besar yang memimpin pelemahan seperti saham Amazon, Apple, Microsoft dan Alphabet yang turun setidaknya 2% masing-masing.
Namun terdapat saham yang menguat dari sektor maskapai penerbangan, seperti saham United Airlines melonjak 3,92%, saham American Airlines naik 0,80%, saham Delta Airlines naik 0,10% dan saham Boeing naik 0,39%.
Kelemahan yang muncul di bursa Wall Street dipicu oleh kekhawatiran tentang apakah anggota parlemen di Washington akan mencapai kesepakatan tentang RUU stimulus baru.
Dalam sebuah posting di Twitter, Wakil Kepala Staf Ketua DPR Nancy Pelosi Drew Hammill mengungkapkan hasil percakapan Pelosi dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin selama lebih dari satu jam, dimana masih ada sederet perbedaan tambahan yang harus ditangani secara komprehensif dalam 48 jam ke depan.
Dari laporan ekoomi yang dirilis, kepercayaan pembangun rumah naik ke rekor tertinggi baru di bulan Oktober, menurut laporan National Association of Home Builders. Indeks NAHB / Wells Fargo naik menjadi 85 pada Oktober dari 83 pada September.
Untuk berita sektoral, saham minyak menunjukkan pergerakan substansial negatif pada hari itu hingga Indeks Minyak Arca NYSE turun 2,3 persen. Demikian juga pada saham emas, terjadi penurunan 2 persen oleh Indeks Bugs Emas Arca NYSE. Hanya saham maskapai penerbangan menunjukkan pergerakan kuat.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
