(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY awal sesi Asia Rabu (21/10/2020) bergerak bearish setelah selama 2 sesi cetak gain moderat dan sudah menembus posisi pivot hariannya. Tekanan terhadap pair dipicu oleh pelemahan lanjutan dolar hingga turun ke posisi terendah 2 pekan. Pelemahan pair menghiraukan kuatnya minat perdagangan aset risiko di sesi Asia.
Setelah perdagangan saham Wall Street di Amerika cetak gain beberapa saat lalu dan juga kenaikan imbal hasil obligasi AS 4% lebih, bursa saham kawasan Asia dibuka dalam zona hijau dan bergerak bullish. Sentimen positif yang mengangkat saham Waal Street memberikan pijakan kuat bagi perdagangan aset risiko di Asia.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya sedang melemah untuk 4 sesi berturut di tengah fokus berkelanjutan pada pembicaraan stimulus AS dan laporan yang menunjukkan lonjakan kasus virus korona di seluruh dunia.
Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan hari ini bahwa Demokrat dan Gedung Putih telah mendekati kesepakatan. Pelosi dijadwalkan akan berdiskusi kembali dengan Menteri Keuangan Steve Mnuchin saat ini.
Sebelumnya yen mendapat tekanan dari pemberitaan media bahwa Bank of Japan terlihat menurunkan prospek ekonomi dan inflasi tahun fiskal ini dalam laporan penilaian kuartalan yang akan dirilis pada pertemuan tinjauan kebijakan moneter minggu depan.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak bearish, pair sedang berada di posisi 105.44 dan jika turun menembus 105.37 lanjut ke posisi S1 hingga S2. Namun jika terjadi koreksi, akan naik menuju posisi pembukaan di 105.49 dan bersiap mendaki ke posisi R1 hingga R2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
106.10 | 105.92 | 105.70 | 105.52 | 105.30 | 105.12 | 104.90 |
Buy Avg | 105.60 | Sell Avg | 105.30 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting