(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (26/10/2020), bearish euro semakin cepat menembus posisi support kuat hariannya oleh pergerakan kuat dolar AS terhadap banyak rival utama dan juga secara indeks. Tekanan euro bertambah kuat setelah rilis data iklim bisnis di Jerman menunjukkan data yang mengecewakan.
Indikator Iklim Bisnis Ifo untuk Jerman turun menjadi 92,7 di bulan Oktober, dari posisi tertinggi tujuh bulan di 93,2 pada bulan September dan sedikit di bawah ekspektasi pasar di 93,0. Perusahaan jauh lebih skeptis mengenai perkembangan selama beberapa bulan mendatang setelah penerapan langkah-langkah pembatasan yang lebih ketat untuk mengekang penyebaran pandemi COVID-19.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak bullish setelah melemah di sesi sebelumnya; terangkat sebagai pilihan safe haven oleh menanjaknya kasus virus covid-19 di Eropa dan AS serta lambatnya pembicaraan paket stimulus fiskal AS.
Secara global tingkat infeksi virus korona melonjak ke rekor tertinggi baru. Amerika Serikat laporkan jumlah kasus baru tertinggi dalam dua hari terakhir, sementara di Perancis laporkan rekor peningkatan infeksi selama akhir pekan dan Spanyol mengumumkan keadaan darurat.
Untuk pergerakan selanjutnya selain memperhatikan pergerakan bursa saham global, juga pada sesi Amerika terdapat rilis data ekonomi yang dapat pengaruhi dolar AS yaitu data penjualan rumah baru yang diperkirakan menunjukkan peningkatan data dari periode sebelumnya.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD akan ditutup dalam pelemahan. Kini pair berada di posisi 1.1807 yang turun melewati support kuatnya, dan sedang menuju support berikutnya di 1.1759-1.1710. Namun jika bergerak naik kembali, akan mendaki ke posisi pembukaan 1.1854 sebelum capai resisten kuat di 1.1887 – 1.1900.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting