(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (27/10/2020), euro yang sempat bergerak bullish di sesi Asia terpangkas oleh usaha penguatan dolar AS. Pair juga tertekan oleh meningkatnya kasus baru terinfeksi covid-19 di kawasan Eropa sepekan terakhir hingga membuat Spanyol dan Italia umumkan lockdown dan tidak ada perkembangan Brexit.
Sentimen investor juga dibebani oleh pernyataan Kanselir Jerman Merkel yang sedang mempertimbangkan adanya lockdown, terutama fokus pada penutupan bar dan juga restoran untuk mengekang penyebaran pandemi virus corona yang terus meningkat.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya berusaha menguat setelah tertekan sejak sesi Asia, oleh karena infeksi virus korona terus melonjak di seluruh dunia. AS, Rusia, dan Prancis mencatat rekor harian untuk infeksi virus, dan kematian di AS melampaui 225 ribu. Sementara itu, harapan RUU stimulus baru sebelum pemilihan presiden minggu depan memudar.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD akan ditutup rebound. Kini pair berada di posisi 1.1810 yang turun menuju support kuatnya di 1.1786-1.1750 jika tembus 1.1795. Namun jika bergerak naik kembali, akan mendaki ke posisi 1.1835 sebelum capai resisten kuat di 1.1840 – 1.1880.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting