Lonjakan Saham di Wall Street Ditopang Data Manufaktur AS Tertinggi 2 Tahun

475
Vibizmedia Photo

(Vibiznews-Index) –  Terjadi lonjakan harga saham pada perdagangan bursa Wall Street awal pekan oleh aksi bargain hunting, yang membuat indeks utamanya naik cukup signifikan. Akhir perdagangan Selasa dinihari WIB (3/11/2020) ketiga indeks utama ditutup lebih tinggi dari penurunan tajam pekan lalu.

Laporan kinerja manufaktur Amerika Serikat serta negara utama kawasan Asia dan Eropa sepanjang bulan Oktober memberikan dorongan kuat bagi investor, melebihi kekhawatiran meningkatnya kasus baru covid-19, lockdown di Eropa serta  ketidakpastian tentang hasil pilpres AS.

Indeks  Dow Jones melonjak 423,45 poin atau 1,6 persen menjadi 26.925,05, indeks S&P 500 naik 40,28 poin atau 1,23 persen lebih tinggi ke  3.310,24 dan indeks Nasdaq menguat 46,02 poin atau 0,42 persen menjadi 10.957,61. Pekan lalu, Dow Jones anjlok 6,5 persen, sedangkan Nasdaq anjlok 5,5 persen dan S&P 500 anjlok 5,6 persen.

Laporan dari Institute For Supply Management menunjukkan pertumbuhan aktivitas manufaktur AS dipercepat lebih dari yang diharapkan di bulan Oktober, tertinggi dalam 2 tahun. Data PMI  naik menjadi 59,3 pada Oktober dari 55,4 pada September, lebih tinggi dari ekspektasi pasar dengan naik tipis ke 55,8.

Secara sektoral, di antara saham-saham terkuat hari ini  dari sektor energi setelah harga minyak mentah bergerak lebih tinggi meskipun masih ada kekhawatiran tentang prospek permintaan energi. Saham unggulan dari sektor ini salah satunya  saham Chevron yang melonjak 3,8%.

Saham-saham unggulan lainnya yang melonjaktinggi seperti saham Honeywell International yang melonjak 5,20%, saham Caterpillar menguat 3,96%, sahan Boeing  menguat 2,92% dan saham JP Morgan Chase naik 2,12%.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here