(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Kamis (5/11/2020) posisi poundsterling dalam pair GBPUSD bergerak bullish dari tekanan sesi Asia oleh pelemahan lanjutan dolar AS karena investor menunggu hasil pemilihan presiden AS. Pair juga melaju hiraukan keputusan kebijakan moneter Bank of England.
Bank of England (BOE) mempertahankan Suku Bunga Banknya pada rekor terendah 0,1% tetapi meningkatkan ukuran program pembelian obligasi sebesar £150 miliar yang lebih besar dari perkiraan menjadi £875 miliar, karena negara tersebut memasuki lockdown lanjutan. BOE perkirakan ekonomi kontraksi 11% di Q4, jauh lebih buruk dari penurunan 5,4% yang diproyeksikan pada Agustus.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya dollar melangkah turun di pasar uang Eropa setelah melemah selama 2 hari berturut; dalam sentimen pasar yang terus monitor kemungkinan ketidakpastian dalam hasil Pilpres AS.
Sentimen pergerakan selanjutnya masih akan berubah sejalan dengan hasil pemilihan Presiden AS, reaksi pasar saham global merespon hasil pilpres, laporan klaim pengangguran serta pengumuman kebijakan moneter Fed.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD ditutup kuat. Kini pair berada di posisi 1,3048, yang mendaki terus ke resisten kuatnya di 1,3100-1,3135. Namun jika kembali melemah, turun ke posisi terendah sebelumnya di 1.2927 sebelum ke support kuat di 1,2877-1,2840.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting