BI: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III Membaik; Rebound +5,05% (qtq) dan -3,49% (yoy)

1009
Photo: Vibizmedia

(Vibiznews – Economy) – Bank Indonesia menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III 2020 membaik, didorong meningkatnya realisasi stimulus Pemerintah serta mulai membaiknya mobilitas masyarakat dan permintaan global. Ekonomi Indonesia pada triwulan III 2020 tumbuh tinggi sebesar 5,05% (qtq), setelah mengalami kontraksi sebesar 4,19% (qtq) pada triwulan sebelumnya. Secara tahunan, perbaikan ekonomi domestik juga terlihat dari berkurangnya kontraksi pertumbuhan menjadi 3,49% (yoy) dari kontraksi pada triwulan II 2020 sebesar 5,32% (yoy).

“Ke depan, Bank Indonesia melalui bauran kebijakannya terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dan otoritas terkait agar berbagai kebijakan yang ditempuh makin efektif mendorong pemulihan ekonomi,” demikian penjelasan Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko – Direktur Eksekutif, kepada media, Kamis (5/11).

Perbaikan ekonomi domestik terjadi pada hampir semua komponen PDB sisi pengeluaran. Meningkatnya realisasi stimulus Pemerintah, terutama berupa bantuan sosial, belanja barang dan jasa lainnya, serta transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) berpengaruh kuat pada konsumsi pemerintah yang pada triwulan III 2020 tumbuh tinggi sebesar 9,76% (yoy), setelah sebelumnya terkontraksi sebesar 6,9% pada triwulan II 2020. Dorongan stimulus tersebut dan membaiknya mobilitas masyarakat turut menopang perbaikan kontraksi konsumsi rumah tangga menjadi sebesar 4,04% (yoy).

Kinerja investasi juga membaik dengan kontraksi yang berkurang menjadi 6,48% (yoy), terutama didorong investasi nonbangunan. Selain itu, kinerja ekspor mengalami kontraksi yang lebih kecil sebesar 10,82% (yoy) sejalan meningkatnya mobilitas penduduk dan membaiknya kinerja mitra dagang utama Indonesia, terutama Tiongkok.

Di sisi Lapangan Usaha (LU), sebagian besar Lapangan Usaha (LU) mengalami perbaikan, terutama LU yang terkait dengan kesehatan dan aktivitas work from home dan school from home yang tercatat tetap tumbuh positif, seperti LU Informasi dan Komunikasi, LU Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, serta LU Jasa Pendidikan.

“Meningkatnya mobilitas masyarakat turut mendorong perbaikan kinerja LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum serta LU Transportasi dan Pergudangan yang mencatat kontraksi yang lebih kecil. Selain itu, LU Industri Pengolahan, LU Konstruksi, dan LU Perdagangan menunjukkan perbaikan,” pungkas Onny Widjanarko – Direktur Eksekutif BI, kepada media.

Analis Vibiz Research Center melihat sekalipun masih terjadi kontraksi pada triwulan ketiga sebesar -3,42% (yoy), namun indikasi pemulihan ekonomi sudah terlihat oleh pertumbuhan positif secara triwulanan 5,05% (qtq). Bangkit dari -4,19% (qtq). Itu sebabnya IHSG dan rupiah justru melompat kuat di hari-hari ini. Isyu ekonomi Indonesia dalam resesi bukan lagi isyu penting, apalagi dengan hampir seluruh dunia mengalami resesi teknikal. Pelaku pasar melihat bukan masalah resesinya, tetapi indikasi pemulihannya yang dicermati. Pasar berharap pada triwulan IV pertumbuhan ekonomi akan sepenuhnya positif. Ini sejalan dengan langkah-langkah pemerintah untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak, serta program stimulus yang diharapkan akan mendorong pemulihan ekonomi dengan segeranya.

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here