(Vibiznews-Forex) – Pair AUDUSD sesi Asia hari Jumat (6/11/2020) retreat dari posisi tertinggi 7 pekan yang dicapai sesi sebelumnya oleh berlanjutnya pelemahan dolar AS merespon hasil pilpres AS yang belum ada kepastian. Pair bergerak negatif tertekan profit taking secara teknikal dan juga dipengaruhi oleh pergerakan lemah di pasar komoditas minyak mentah dan juga logam.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap semua rival utamanya bergerak bullish setelah anjlok 4 sesi berturut hingga terjun ke posisi terendah 2 pekan pada sesi sebelumnya. Investor bereaksi terhadap langkah kebijakan moneter Federal Reserve, serta Bank of England (BoE) yang pertahankan suku bunga dan program pembelian aset.
Secara fundamental posisi aussie sudah lemah setelah RBA pekan ini memangkas suku bunga acuannya menjadi 0,1% dari sebelumnya 0,25%, suku bunga terendah sepanjang masa. Langkah tersebut diambil untuk mendukung perekonomian yang alami resesi untuk pertama kalinya dalam 30 tahun terakhir pasca panedemi.
Sentimen pergerakan selanjutnya masih akan berubah sejalan dengan penghitungan hasil pemilihan Presiden AS, reaksi pasar saham global merespon hasil pilpres, laporan kinerja pasar tenaga kerja AS dalam data NFP bulan Oktober yang diperkirakan turun.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD bergerak bearish, kini berada di posisi 0.7260 dan sedang tertekan menuju pivotnya dan jika tembus meluncur ke S1 hingga S2. Namun jika pair bergerak sebaliknya akan mendaki ke posisi pembukaan 0.7282 sebelum ke R1 hingga R2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
0.7476 | 0.7383 | 0.7332 | 0.7238 | 0.7187 | 0.7093 | 0.7042 |
Buy Avg | 0.7300 | Sell Avg | 0.7220 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting