(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY awal sesi Asia Senin (9/11/2020) kembali bergerak lemah oleh kekuatan yen Jepang terhadap dolar AS masuki hari ketiga berturut, sejak hasil pilpres AS yang berpihak pada calon Joe Biden telah menekan dolar sebanyak 2% lebih. Tekanan bagi pair juga datang dari pergerakan kuat bursa saham yang berpihak pada hasil sementara pilpres AS sekarang.
Yen Jepang telah mendapatkan banyak perhatian sepanjang pemilu AS, namun tetap menjadi perhatian bagi otoritas kebijakan yang dalam hal ini Menteri Keuangan. Pemerintah Jepang akan antisipasi jika terjaid lonjakan yen yang signifikan. Hasil pilpres yang akan mendominasi parlemen AS dari partai Republik memberikan kekuatan bagi perdagangan aset risiko.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap semua rival utamanya bergerak lemah ke posisi terendah 9 minggu pada sesi sebelumnya. Dolar AS mendapat tekanan sebagai aset safe haven dikarenakan menguatnya trend perdagangan bursa saham global.
Sentimen pergerakan selanjutnya masih akan berubah sejalan dengan kepastian hasil pemilihan Presiden AS, perkembangan pergerakan pasar saham global yang berpotensi alami retreat secara teknikal.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak lemah, pair sedang berada di posisi 103.25 dan bergerak turun ke posisi 103.15, jika tembus lanjut ke posisi S1 hingga S3. Namun jika bergerak sebaliknya akan naik ke posisi pivot harian, jika tembus mendaki ke posisi R1 hingga R2.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 104.26 | 104.00 | 103.68 | 103.42 | 103.10 | 103.84 | 102.50 |
| Buy Avg | 103.50 | Sell Avg | 103.10 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
